Dear Kawan-ku
Detik ini bersama rintik hujan yang turun
Izinkan aku menulis tentang-mu
Sudah sejak lama ingin ku-utarakan
Setiap malam dadaku terhimpit oleh bayang-mu
Di dalam bunga tidur, kau selalu hadir tanpa di minta
Jujur saja, hal itu menambah rasa sakit di ulu hati
Pasalnya, kau pernah mengatakan...
Kita akan tetap menjadi kawan
Ingin sekali ku tertawa jika mengingatnya kembali
Kau sebenarnya tak pernah ada di dalamnya
Kata - kata itu hanya pemanis suasana belaka
Kukira ini seonggok kesemuan, tapi ini adalah nyata terbingkai
Rindu ini tak berohong, Aku sangat merindukan-mu
Ah, sudahlah lupakan omong kosong ini
Sebab, rindu-ku tak pernah kau balas
Maafkan, aku yang telah lancang mengatakannya
Aku hanya pemuja rindu, yang haus akan sebuah pertemuan
Hanya itu saja, permintaan terakhir-ku
Untuk-mu,
Sekali lagi ku-katakan,
Aku merindukan-mu,
Lebih dari apapun itu.
Biarlah, aku merasakannya seorang diri
Kau tak pantas menanggung, penderitaan-ku ini
Semoga kehadiran orang baru, di hidipmu
Bukan, dinding penghalang antara kita
Kebahagian-mu adalah kebahagian-ku juga, begitu sebaliknya.
Wahai, Kawan-ku
Doa ini akan selalu terpanjat atas kebahagian-mu
Dan semesta mengaminkannya.
Dari Kawan-mu, yang terlupakan keberadaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar